Selasa, 29 Desember 2009

Teori-Teori Kepemimpinan

Teori Kepemimpinan


Kepemimpinan (leadership) adalah bagian tersendiri dari manajemen. Manajer dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen memerlukan adanya kepemimpinan. Kepemimpinan yang efektif harus memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha semua pekerja dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi, tanpa kepemimpinan hubungan antara tujuan perorangan dengan tujuan organisasi mungkin menjadi renggang.

Sebelum mencoba menganalisa kedudukan kepemimpinan dalam suatu organisasi perlu ditelusui dulu perkembangan teori kepemimpinan, yaitu.

1. Teori sifat kepemmpinan
Analisis ilmiah tentang kepemimpinan dimulai dengan memusatkan perhatian pada para pemimpin itu sediri. Keith davis engikhtisarkan ada empat ciri utama yang mempunyai pengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan dalam organisasi yaitu :
- kecerdasan (intellegence)
- kedewasaan sosial dan hubungan sosial yang luas (social maturity and breath)
- motivasi dan dorongan berprestasi
- sikap-sikap hubungan manusiawi.

2. Tori kelompok
Teori kelompok dalam kepemimpinan (group theory ofleadership)
dikembangkan atas dasar ilmu psikologi sosial. Teori ini menyatakan bahwa untuk pencapaian tujuan-tujuan kelompok harus ada pertukaran yang positif antara pemimpin dan bawahannya.

3. Teori situasional (contingency)
Pendekatan sifat maupun kelompok terbukti tidak memadai untuk mengungkap teori kepemimpinan yang menyeluruh, perhatian dialihkan pada aspek-aspek situsional kepemimpinan. Fred Fiedleer telah mengajukan sebuah model dasar situasional bagi efektivitas kepemimpinan yang dikenal sebagai contingency model of leadership effeciveness yang menjelaskan hubungan anara gaya kepemimpinan dan situasi yang menguntungkan aau menyenangkan, situasi-situasi tesebut digambarkan dalam tiga dimensi empirik aitu :
a. hubungan pemimpin-anggota
b. tingkat dalam struktur tugas
c. posisi kekuasaan.

4. Teori Path-Goal
Teori ini menganalisa pengaruh (dampak) kepemmpinan terutama peilaku pemimpin terhadap motivasi bawahan, kepuasan dan pelaksanaan kerja. Teori ini memasukkan empat tipe atau gaya pokok perilakupemimpin yaitu :
a. kepemimpinan direktif (directive leaderhip)
b. kepemimpinan suportif (suportive leadership)
c. kepemimpinan orientasi prestasi (achievement-oriented leadership)
d. kepemimpinan partisipatif (participative leadership).

Gaya-gaya kepemimpinan selain di atas secara mendasar, menurut Willia J.Redden, seorang profesor dan konsultan Kanada, telah menambahkan dimensi ketiga atau efektivitas pada modelnya. Teori ini menyajikan empat gaya kepemimpinan dasar dan seiap gaya dapat efektif atau tidak efektif tergantung pada situasi, kedelapan gaya ini dapat diuraikan sebagai berikut :

A. Gayagaya efektif
1. Eksekutif (execuive)
2. pembangun (developer)
3. otokrat penuh kebajikan (benevoln autocrat)
4. birokat (bureaucrat).

B. Gaya-gaya tidak efektif
1. kompromi (compromiser)
2. misionaris (missionary)
3. otokrat ( autocrat)
4. pelarian (deserter).

Dari semua penjelasan diatas maka kepemimpinan sangat diperlukan bila suatu organisasi ingin sukses.

sumber :
- Widyatmini.1996.pengantar Organisasi & Metode.Gunadarma:Jakarta.


0 Comments:

Post a Comment



By :
Free Blog Templates