Selasa, 28 Agustus 2012

Dalam pembelajaran mengenai jaringan, selayaknya untuk mengetahui dan mempelajari cara kerja Open System Interconnection atau OSI layer dari ketujuh bagiannya. Lembaga yang mempublikasikan OSI layer adalah International Organization For Standardization (ISO), yang diperkenalkan pada tahun 1984. Perlu kita  pahami juga, bahwa OSI bukanlah sebuah protokol. Protokol adalah sekumpulan aturan yang digunakan pada komunikasi data. 

Seperti pendapat yang dilontarkan oleh Linus Torvalds, koordinator proyek kernel linux, pada sebuah e-mail (29 September 2005) tentang OSI, sebagai berikut :
" We still alk about the seven layers model, besause it's a convenient model for discussion, but that has absulately zero to do with any real-life software engineering. In other words, it's a way to talk about things, not to implement them. And that's important. Specs are a basis for talking about things. But they are not a basis for implementing software."

Model OSI terdiri dari layer-layer atau lapisan-lapisan berjumlah 7 buah. Ketujuh layer tersebut yaitu;
1. Physical
2. Data-Link
3. Network
4. Transport
5. Session
6. Presentation
7. Application
 
==>> POINT dari penulisan ini adalah, cara mudah menghapal 7 OSI layer :
Caranya adalah dengan cara menggunakan akronim huruf pertama dari masing-masing layer, misal

All - People - Seem - To - Need - Data - Processing

atau
Anak - Pak - Soleh - Tidak - Nakal - Dan - Pintar

*yakin deh, pasti kalian lebih mudah untuk mengingatnya dengan cepat. Mungkin bisa juga dijadikan sebuah senandung lirik agar tambah menyenangkan dalam mengingatnya. hahaha :-)


Beberapa keuntungan atau alasan, mengapa OSI layer dibuat berlapis-lapis, diantaranya;
  • Memudahkan siapa saja (khususnya pemula) untuk memahami cara kerja jaringan komputer secara menyeluruh.
  • Memecah persoalan komunikasi data yang rumit menjadi bagian-bagian kecil yang lebih sederhana. Sehingga lebih memudahkan proses trouble shooting.
  • Memungkinkan vendor atau pakar network mendesign dan mengembangkan hardware / software yang sesuai dengan fungsi layer tertentu (modular).
  • Menyediakan standar interface bagi pengembangan perangkat yang melibatkan multivendor.
  • Adanya abstraksi layer memudahkan pengembangan teknologi masa depan yang terkait dengan layer tertentu.
Jika dilihat secara fungsional, ketujuh layer ini dapat dibagi 2 bagian, yaitu;
  • Layer 5 sampai 7, dikelompokkan sebagai application layers atau upper layers. Segala sesuatunya berkaitan dengan user interface, data formatting, dan communication sessions ditangani oleh layer ini. Upper layers banyak diimplementasikan dalam bentuk software (aplikasi).
  • Layer 1 sampai 4, dikelompokan sebagai data flow layers atau lower layers. Bagaimana data mengalir pada network ditangani oleh layer ini. Lower layers dapat diimplementasikan dalam bentuk hardware maupun software. 
 ==>> Fungsi- fungsi dari masing-masing layer ialah;
  1. Application : Menyediakan servis bagi berbagai aplikasi network.
  2. Presentastion : Mengatur konversi dan translasi berbagai format data, seperti kompresi data dan enkripsi data.
  3. Session : Mengatur sesi yang meliputi esthablishing (memulai sesi), maintaining (mempertahankan sesi), dan terminating (mengakhiri sesi) antas entitas yang dimiliki oleh presentation layer.
  4. Transport : Menyediakan end-to-end communication protocol. Layer ini bertanggung jawab terhadap "keselamatan data" dan "segmentasi data", seperti; mengatur flow control (kendali aliran data), error detection ( deteksi error), dan correction (koreksi), data sequencing (urutan data), dan size of the packet ( ukuran paket).
  5. Network : Menentukan rute yang dilalui oleh data. Layer ini menyediakan logical addressing (pengalamatan logika) dan path determination (penentuan rute tujuan)
  6. Data link : menentukan pengalamatan fisik (hardware address), error notification ( pendekatan error), frame flow control (kendalialiran frame), dan topologi nertwork. Ada dua sublayer pada data link, yaitu : Logical Link Control (LLC) untuk mengatur komunikasi seperti error notification dan flow control. yang kedua, Media Acces Control (MAC) untuk mengatur pengalamatan fisik yang digunakan dalam proses komunikasi antar-adapter.
  7. Physical : Layer ini menentukan masalah kelistrikan/gelombang/medan dan berbagai prosedur/fungsi yang berkaitan dengan link fisik, seperti besar tegangan/arus listrik, panjang maksimal media transmisi, pergantian fasa, jenis kabel dan konektor.
Demikianlah sedikit dari penjelasan yang telah saya uraikan, diharapkan semua yang sudah saya jelaskan disini dapat membantu para pembaca dan bermanfaat dalam pembelajaran di bidang jaringan komputer.



 

Minggu, 29 April 2012


Perkembangan Teknologi Informasi (Information Technology, IT), khususnya di bidang Internet, memacu kebutuhan akan sumber daya manusia yang handal. Namun sumber daya manusia ini tidak dapat dipenuhi sehingga timbul krisis sumber daya manusia. Dalam dokumen BHTV, ternyata pada tahun 2010 dibutuhkan sekitar 350.000 tenaga di bidang IT di Indonesia. Angka ini masih kecil jika dibandingkan dengan kubutuhan akan tenaga IT di dunia.
Bidang IT memiliki rentang bidang yang cukup luas. Latar belakang kebutuhan pendidikan pun bervariasi. Ada perkerjaan yang membutuhkan banyak inovasi dan teori yang membutuhkan latar belakang pendidikan formal di perguruan tinggi. Akan tetapi ada pula bidang IT yang tidak membutuhkan pendidikan perguruan tinggi dan dapat dilakukan oleh lulusan setingkat SMU/SMK, diploma.
Adanya standar kompetensi dibutuhkan untuk memudahkan bagi perusahaan atau institusi untuk menilai kemampuan (skill) calon pegawai atau pegawainya. Adanya inisiatif untuk membuat standar dan sertifikasi sangat dibutuhkan. Namun masih terdapat permasalahan seperti beragamnya standar dan sertifikasi. Sebagai contoh, ada standar dari Australian National Training Authority (lihat bagian referensi). Untuk itu PPAUME (Pusat Penelitian Antar Universitas Bidang Mikroelektronika) ITB beserta APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) mengambil inisiatif untuk membuat sebuah standar sertifikasi di bidang yang terkait dengan Internet.
Standar dan sertifikasi dapat dilakukan oleh badan yang resmi dari pemerintah atau dapat juga mengikuti standar sertifikasi di industri, yang sering juga disebut vendor certification. Untuk contoh yang terakhir (vendor certification), standar industri seperti sertifikat dari Microsoft atau Cisco merupakan standar sertifikasi yang diakui di seluruh dunia. Padahal standar ini dikeluarkan oleh perusahaan, bukan badan sertifikasi pemerintah. Memang pada intinya industrilah yang mengetahui standar yang dibutuhkan dalam kegiatan sehari-harinya.
Standar sertifikasi dari PPAUME & APJII ini bersifat terbuka dan dapat digunakan oleh siapa saja. Analogi yang dapat digunakan adalah mirip dengan TOEFL, dimana banyak kursus dan lembaga yang mengajarkan materi TOEFL akan tetapi hanya ada satu ujian TOEFL. Dalam hal ini hanya ada satu standar ujian sertifikasi PPAUME & APJII.
Sertifikasi ini memiliki tujuan untuk :
• Membentuk tenaga praktisi TI yang berkualitas tinggi,
• Membentuk standar kerja TI yang tinggi,
• Pengembangan profesional yang berkesinambungan.
Sedangkan bagi tenaga TI profesional tersebut :
• Sertfikasi ini merupakan pengakuan akan pengetahuan yang kaya (bermanfaat bagi promosi, gaji)
• Perencanaan karir
• Profesional development
• Meningkatkan international marketability.
Ini sangat penting dalam kasus, ketika tenaga TI tersebut harus bekerja pada perusahaan multinasional. Perusahaan akan mengakui keahliannya apabila telah dapat menunjukkan sertifikat tersebut.
Bagi masyarakat luas sertifikasi ini memberikan kontribusi positif
• Memiliki staf yang up to date dan berkualitas tinggi.
• Memperoleh citra perusahaan yang baik, keuntungan yang kompetitif, merupakan alat ukur yang obyektif terhadap kemampuan staf, kontraktor dan konsultan.
• Secara langsung dan tidak langsung akan meningkatkan produktifitas secara mikro maupun makro.
• Menaikkan pengakuan industri dan secara intenasional.
• Bagi siswa memberikan alur profesi yang jelas. Siswa yang ingin segera mempelajari ICT dan profesi akan tahu darimana memulainya
• Memberikan suatu mekanisme pusat pelatihan. Suatu program sertifikasi memberikan alur pelatihan yang jelas.
• Membantu proses pencarian tenaga IT profesional. Suatu kandidat yang dievaluasi untuk suatu jabatan, dengan memiliki suatu serti_kat berarti telah memiliki skill dan pengetahuan tingakat tertentu. Hal itu juga menunjukkan persistensi kandidat dan kemampuan menyelesikan suatu proyek (dalam hal ini sertifikasi). Kedua hal ini membantu masyarakat mencari tenaga TI
• Mendorong pegawai melakukan proses belajar lebih lanjut Beberapa negara telah mengembangkan dan mempromosikan sistem sertifikasi yang khas bagi negara tersebut.
Beberapa negara menerapkan dan membayar lisensi kepada sistem serti_kasi yang ada.Beberapa negara menggunakan tenaga ahli untuk melakukan ujian. Jenis sertifikasi Pada dasarnya ada 2 jenis sertikasi yang umum dikenal di masyarakat
• Sertifikasi akademik (sebetulnya tidak tepat disebut sertifikasi) yang memberikan gelar, Sarjana, Master dll
• Sertifikasi profesi. Yaitu suatu sertifikasi yang diberikan berdasarkan keahlian tertentu untuk profesi tertentu.
Sayangnya sertifikasi akademik sulit memiliki implementasi langusng dalam industri ICT. Disebabkan karena kecepatan perubahan serta standardisasi antara Universitas. Di samping itu tujuan universitas memang berbeda dengan tujuan industri. Universitas bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar bukannya keahlian khusus atau kompetensi untuk profesi tertentu yang dibutuhkan oleh industri.
Spesialisasi yang terlalu sempit juga tidak cocok untuk pengembangan universitas. Sedangkan sertifikasi profesional pada dasarnya memiliki 3 model, yaitu :
• Dikembangkan oleh Profesional Society, sebagai contoh British Computer Society (BCS), Australian Computer Soicety (ACS), South East Asian Regional Computer Confederation (SEARCC) etc
• Dikeluarkan oleh Komunitas suatu profesi, sebagai contoh Linux Profesional, SAGE (System Administration Guild), CISA(IS Auditing) [http://www.isaca.org/]
• Dikeluarkan oleh vendor sebagai contoh MCSE (by Microsoft), CCNA (Cisco), CNE (Netware), RHCE (Red Hat) etc. Biasanya skill yang dibutuhkan untuk memperoleh sertifikat ini sangat spesifik dan sangat berorientasi pada suatu produk dari vendor tersebut. Sertifikasi yang berbasiskan vendor sangat bergantung pada produk vendor tersebut.
Juga dikenal sebagai salah satu strategi pemasaran pada suatu perusahaan (vendor). Dengan mempromosikan sertifikasi tersebut, maka perusahaan tersebut dapat menjamin kepada kustomer mereka bahwa tersedia cukup dukungan teknis (orang yang memiliki sertifikasi produk tersebut). Pada kenyataannya pada pasar tenaga kerja, sertifikasi vendor ini sangat populer. Karena banyak orang beranggapan bahwa dengan memiliki sertifikasi vendor ini maka masa depan lapangan pekerjaan akan terjamin.
Dalam mengembangkan sertifikasi beberapa patokan yang sebaiknya diterapkan :
• Harus berdasarkan ujian dan cukup sulit dan memiliki beberapa tingkatan
• Pusat pelatihan harus disertifikasi sebelum dapat menawarkan suatu sertifikasi
• Sertifikasi tak boleh bergantung pada suatu perusahaan atau suatu institusi.
Tetapi sertifikasi vendor sebaiknya juga diakui sebagai suatu komponen untuk memperonleh sertikasi profesi
• Sertikasi harus mendorong terbentuknya industri lokal.
• Sertifikasi harus memperkecil jurang antara universitas (education) dan industri. Harus dikembangkan pemetaan antara sertifikasi akademik dan sertifikasi profesi. Juga mengurangi jurang antara aktifitas riset dan industri.
• Sertifikasi harus mendorong orang untuk memahami pengetahuan dasar yang berhubungan dengan keahlian terapan pada profesi tersebut.
Hal ini akan membantu orang untuk memperbaiki pengetahuannya, sebab mereka tidak ahnya belajar dari "keahlian tertentu" untuk suatu saat saja, tetapi mereka memiliki pengetahuan dasar untuk memehami teknologi baru.
• Sertifikasi tak boleh mengabaikan kemajemukan orang. Sebagai contoh bahasa, dan kebiasaan lokal. Sehingga untuk kompetensi dalam bidang komunikasi, kemampuan berbahasa lokal perlu dipertimbangkan juga.

 sumber :

Jumat, 27 April 2012

profesi bidang teknologi Informasi (TI) itu serupa, tapi ternyata tidak sama. Uraian berikut mencoba memahami bahwa komunitas yang identik dengan "nerd itu pun punya karakter berbeda-beda pula.

Secara umum, terdapat tiga lapisan bidang TI, yakni lapisan spesialis, profesional operasional dan profesional strategis.
Lapisan pertama meliputi 6 golongan karakteristik profil, yaitu software developer, technician, solution developer, coordinator, adviser dan administrator. Keseluruhannya mencakup 29 profil profesi. Lapisan kedua terdiri dari 4 profil profesi, yaitu IT engineer, IT manager, IT consultant dan IT commercial canager . Lapisan ketiga terdiri dari 2 profil profesi, yakni IT system engineer dan IT bussiness engineer.
Dari standar yang ada, hal yang menarik adalah acauan apa yang digunakan dalam pengembangan kompetensi.

Salah satu acuan, seperti yang sekarang berkembang di negara-negara Eropa, adalah dengan memperhatikan sistmatika profil spesialis dalam proses pengembangan teknologi informasi itu sendiri. Proses ini terkait dengan proses kerja (work process) para spesialis baik di suatu perusahaan maupun di suatu organisasi. Dengan kata lain, pengembangan kompetensi akan lebih cenderung berorientasi pada proses kerja.

Proses kerja yang khas, aktivitas yang khas dan tugas spesifik dari bidang TI dan bidang aplikasi TI yang terkait mencirikan spesialis. Penggolongannya pada proses TI secara umum menjelaskan kemiripan, keterkaitan (overlapping), dan batas antar profil. Sehingga baik bagi perusahaan dan organisasi maupun bagi tenaga TI itu sendiri, identifikasi dan pemilihan profil spesialis yang tepat menjadi mungkin.

Sistematika Aktivitas.
Proses TI menggambarkan secara umum produksi dan penerapan produk-produk TI. Pada proses ini terkait siklus hidup (life cycle) produk-pro luk secara keseluruhan dan penetapan model penjamin kualitas (Quality of Assurance) yang wajar. Hal ini memiliki banyak kelebihan dan keuntungan.

TI meliputi software, hardware, dan teknologi komunikasi bagi perusahaan dan organisasi modern saat ini. Dengan demikian proses TI menggambarkan disamping pengembangan juga penerapan dari produk-produk TI. Jadi disini terkait tidak hanya software dan sistem saja, melainkan juga hardware dan jaringan. Orientasi proses pada perusahaan menjamin kepuasan pelanggan dan karyawan/pegawai/rekan kerja, kualitas produksi yang tinggi, dan memungkinkan perbaikan-perbaikan yang tetap dan berkelanjutan . Pada penggambaran siklus hidup produk, proses kerja dan proses tugas terintegrasi di dalam proses TI. Keduanya dapat diturunkan dari proses TI dan diperinci lebih dalam.

Penggolongan profil spesialis pada proses, aktivitas yang mencirikan, begitu juga keterkaitan (overlapping) dengan profil lainnya dapat dengan mudah dikenali dari proses TI . Sebagai model proses TI menawarkan dukungan bagi perusahaan seperti karyawan/pegawai/rekan kerja, untuk dapat mengidentifikasi profil spesialis yang tepat dan sesuai dengan pekerjaan. Dengan demikian proses TI dapat menambahkan atau mengintegrasikan model proses dan metode pengembangan software yang sudah ada.

Setelah produk jadi, maka pelanggan mengambil dan membeli produk.Langkah berikutnya menyangkut adaptasi sistem yang bare dengan yang sudah ada dan migrasi data. Langkah ini biasanya berlangsung dalam rangka pilot phase.
Pada phase ini, pemakai (user dan administrator) sistem barn ini selanjutnya juga di training.

Jika akhirnya sistem telah diinstall, dikonfigurasi, dan diadaptasi, proses selanjutnya mengoperasikan sistem secara reguler, berikut mengawasi dan memelihara sistem Optimasi sistem sesuai kebutuhan selama proses operasi merupakan bagian terakhir dari proses TI. Jika produk atau sistem tidak sesuai lagi dengan kebutuhan/permintaan (demand), maka analisis kebutuhan bare perlu dilakukan.
Dengan demikian proses TI akan kembali lagi ketitik awal prosesnya. Langkah-langkah proses yang dijalankan perlu memperhatikan baik pihak developer atau pihak user. Hal ini memungkinkan baik identifikasi aktivitas yang khas dan tugas utama pada kedua belah pihak maupun gambaran overlapping, junction dan fungsi-fungsi yang sama. Langkah-langkah proses TI mewakili proses kerja yang luas dan kompleks. Pengoperasian, pengontrolan, dan pengoptimalan sistem menggambarkan proses kontinu yang senantiasa harus terus dijalankan. Implementasi sistem dapat berlangsung lama dan juga proses penyearahan ke pelanggan dapat berlangsung melalui suatu proses bertahap.

Proses TI merangkup aktivitas-aktivitas dan proses-proses tersebut di atas pada lapisan abtrak dan menjabarkannya dengan padat. Proses Kerja pada Perusahaan
Bagian-bagian tertentu dan khas dari proses TI membentuk inti pekerjaan dari setiap spesiaslis. Berbasiskan aktivitas inti ini spesialis TI dapat diklasifikasikan menjadi 6 kelompok:

Software Developer
Analisis kebutuhan, rancangan sistem atau modul, dan implementasi mencirikan kelompok developer. Arsitektur sistem, program, bank data, user-interface dan sebagainya dikembangkan oleh developer. Dengan demikian developer ditempatkan pada umumnya pada bagian produksi.
Yang tergolong kedalam kelompok ini antara lain analis sistem, developer sistem, serta software, data bank, user interface dan multimedia specialized developer. Analisis kebutuhan dan proses kerja, serta rancangan sistem keseluruhan merupakan tugas dari sistem analis dan developer sistem.

Kebutuhan user masa depan akan sistem membentuk basis bagi spesfikasi software yang akan dikembangkan atau dihasilkan, dan hardware yan diperlukan. Konsep solusi yang diciptakan dan gambaran formalnya sebagai system-design atau arsitektur sistem direalisasikan oleh software, data bank, user interface dan multimedia developer.

Coodinator
Proses pengembangan dari sistem-sistem dan software dan kerja dari developer harus didukung dikoodinasikan. Hal ini menjadi tugas seorang koordinator yang juga harus ditempatkan pada bagian produksi.

Koordinator proyek TI, koordinator spesialis konfigurasi TI dan Test TI, serta technical writer dan koordinator manajemen kualitas mendampingi proses-proses pengembangan. Pengarahan dan koordinasi proyek-proyek yang kecil menjadi tugas seorang koordinator proyek TI. Dia memahami aspek-aspek finasial, teknis, personil dan organisasi dari proyek-proyek TI dan sekaligus mengaturnya.Koordinator-koordinator mengambil alih tugas representatif selama proses pengembangan dan sekaligus memimpin tim pengembangan. Disamping itu mereka mendampingi produk-produk dan sistem-sistem pada siklus hidup berikutnya dan harus memahami gambaran umum mengenai solusi-solusi yang besar dan kompleks, seperti solusi yang dikonsepsi oleh para solutions developer.

Solutions Developer
Analisis kebutuhan dan perbandingan solusi, serta adaptasi sistem dan migrasi data mencirikan seorang solution developer. Berbeda dengan seorang developer yang memproduksi sesuatu, solution developer membeli sistem yang tersedia atau produk di pasar dan mengadaptasikan dengan kebutuhan khusus dari perusahaannnya. Seorang solution developer ditempatkan pada pihak pemakai dari proses TI dan memiliki, disamping pengetahuan TI, pengetahuan yang dalam mengenai bidang-bidang aplikasi khusus.
Developer spesial E-market, E-logistik, sistem manajemen pengetahuan dan jaringan dan juga koordinator security TI dan bussines system adviser tergolong solution developer. Kompetensi ditekankan pada bidang maketing, logistik, manajemen pengathuan, jaringan dan security TI. Tugas utama solution developer adalah menyangkut analisis kebutuhan spesifik perusahaan, konsepsi solusi-solusi teknis informatika dan adaptasi sistem dan produk. Disamping itu is akan membimbing dan mentraining pemakai.

Technician
Solution developer untuk produksi industri, dengan komponen hardware dan dalam teknik keamanan mencirikan kelompok technician. Disamping analisis kebutuhan, membandingkan solusi, dan adapatasi sistem, tugas utamanya adalah pemrograman near hardware, pengembangan dan integrasi hardware. Seorang teknisi nenganalisis kebutuhan, merancang sistem-sistem atau komponen-komponen, menimplementasi dan mengintegariskannnya. Tugasnya jelas akan berbeda dengan software developer, karena tools-tools, protocol, inteface, dan bahasa pemrograman yang digunakannya berbeda.

Security technician, industrial systems technician dan device developer tergolong teknisi. Device developer merancang, mengimplementasikan dan mentest komponen-komponen hardware. Konsep dan solusi untuk peralatan technical security (misal security kamera) berikut penginstalan pada infrastruktur TI adalah tugas teknisi keamanan. Industrial system technician bertugas membuat konsep, mengimple-mentasikan, dan memelihara sistem pedoman proses dan otomatisasi industri, seperti kontrol robot pada industri otomotif atau kontrol peralatan laboratorium pada rekaya proses ( process engineering). Berbeda dengan spesialis lainnya, tergantung pada jenis usaha dan perusahan teknisi hams melakukan seluruh aktivitas proses TI termasuk pemeliharan dari peralatan, sistem dan solusi-solusi.

Administrator
Aktivitas utama dari administrator antara lain pengoperasian, pengontrolan dan pengoptimalan sistem. Administrator memelihara dan mengontrol sistem dan infrastruktur yang ada pada pihak pemakai. Proses-proses yang senantiasa dijalankan dan kontinue membedakan aktivitas administrator dari tugas-tugas yang terkait proyek dari spesialis lainnya
Administator spesial jaringan, sistem TI, data bank, aplikasi perusahaan dan web membentuk kelompok administrator. Mereka bertugas mengkonfigurasi, mengoperasikan, mengoptimalkan jaringan, sistem teknik informasi, bank data, dan aplikasi perusahaan dan web.

Adviser
Adviser memposisikan di diri di daerah irisan antara proses dan profit aktivitas yang berbeda. Ia menjadi penghubung antara produsen dan pemakai dalam hal teknis atau komersial. Lingkup aktivitas khasnya anntara lain juga analisis kebutuhan, delivering dan acceptance dari produ, user training serta technical support.

IT supporter dan IT trainer merupakan adviser di lingkup teknis; IT key accounter dan IT product coodinator adalah adviser dalam lingkup komersial. IT supporter menyelesaikan masalah aplikasi dan memelihara produk-produk dan sistem-sistem (software, hardware, jaringan). Sebagai outsider, IT supporter senantiasa berhubungan dengan beragam aplikasiaplikasi yang berbeda dan heterogen. Hal membedakannya dari seorang administrator.

Tugas utama IT trainer adalah memperkenal produk baru ke user dan melatih pemakaian software maupun hardware ke user. Model training klasik, konsultasi personal, E-learning merupakan sebagian bentuk model pelatihan yang mungkin.

Bidang Kompetensi Spesialis
Dengan mengetahui proses kerja dan aktivitas yang khas, spesialis TI selama proses TI dapat di klasfikasi dalam beberapa kelompok yang cukup majemuk. Sebut saja software developer, solution developer, system analyst, fatabase developer, dan banyak lagi.

Pembagian kelompok mencerminkan kembali bidang kompetensi, dimana seorang spesialis hams menguasai ilmu, kemampuan, metode dan tools. Bidang . kompetensi merupakan bagian yang dikenal dari kompetensi aksi spesialis. Sinthesis kompetensi keahlian, metode, sosial dan personal menggambarkan kompetensi aksi profesi seorang spesialis. Bidang komptensi merupakan juga bidang-bidang yang menyeluruh dari kompetensi aksi yang lengkap dan memuat pengalaman kerja atau profesi.

Proses rekayasa, metode-metode, dan tools dari pengembangan software, serta standard pengembangan dan standard kualitas merupakan bidang kompetensi yang khan dan penting untuk aktivitas-aktivitas di dalam pengembangan software. Developer dan coordinator hams memiliki dan menguasainya. Apabila developer memahami titik berat berikutnya pada analisis sistem, pada coordinator penitikberatannya diletakan pada perencanaan dan manajemen proyek, mediator/moderator dan penyelesain konflik
Bidang kompetensi yang menyangkut sistem bus, protocol, interface dan juga analisis hardware membedakan kelompok teknisi dari developer lainnya
Administrator berada sedikit jauh dari proses pengembangan. Keahlian utamamya terletak pada bidang sistem operasi, jaringan, kontrol keamanan, keamanan data, dan analisis dan solusi masalah yang terorientasi pada user.

STANDAR PROFESI DI USA dan KANADA
Pejabat Keuangan Pemerintah Asosiasi dari Amerika Serikat dan Kanada adalah organisasi profesional pejabat publik bersatu untuk meningkatkan dan mempromosikan manajemen profesional sumber daya keuangan pemerintah dengan mengidentifikasi, mengembangkan dan memajukan strategi fiskal, kebijakan, dan praktek untuk kepentingan publik.
Untuk lebih tujuan tersebut, aparat pemerintah membiayai semua diperintahkan untuk mematuhi standar hukum, moral, dan profesional perilaku dalam pemenuhan tanggung jawab profesional mereka. Standar perilaku profesional sebagaimana diatur dalam kode ini diwujudkan dalam rangka meningkatkan kinerja semua orang yang terlibat dalam keuangan publik.
• Mereka harus mencurahkan waktu, keterampilan, dan energi ke kantor mereka baik secara independen dan bekerja sama dengan profesional lainnya.
• Mereka harus mematuhi praktek profesional disetujui dan standar yang dianjurkan.
I. Tanggung jawab sebagai Pejabat Publik
petugas pembiayaan Pemerintah harus mengakui dan bertanggung jawab atas tanggung jawab mereka sebagai pejabat di sektor publik.
• Mereka harus sensitif dan responsif terhadap hak-hak publik dan kebutuhan-kebutuhannya berubah.
• Mereka harus berusaha untuk memberikan kualitas kinerja tertinggi dan nasihat.
• Mereka akan bersikap bijaksana dan integritas dalam pengelolaan dana dalam tahanan mereka dan dalam semua transaksi keuangan.
• Mereka harus menjunjung tinggi baik surat dan semangat undang-undang, konstitusi, dan peraturan yang mengatur tindakan mereka dan melaporkan pelanggaran hukum kepada pihak yang berwenang.
II. Pengembangan Profesional
petugas pembiayaan Pemerintah bertanggung jawab untuk menjaga kompetensi mereka sendiri, untuk meningkatkan kompetensi kolega mereka, dan untuk memberikan dorongan untuk mereka yang ingin memasuki bidang keuangan pemerintah. petugas Keuangan harus meningkatkan keunggulan dalam pelayanan publik.
III. Pribadi Standar
petugas pembiayaan Pemerintah harus menunjukkan dan didedikasikan untuk cita-cita tertinggi kehormatan dan integritas dalam semua hubungan masyarakat dan pribadi untuk mendapat rasa hormat, kepercayaan, dan keyakinan yang mengatur pejabat, pejabat publik lainnya, karyawan, dan masyarakat.
IV. Integritas Profesional – Informasi
petugas pembiayaan Pemerintah harus menunjukkan integritas profesional dalam penerbitan dan pengelolaan informasi.
• Mereka tidak akan sadar tanda, berlangganan, atau mengizinkan penerbitan pernyataan atau laporan yang berisi salah saji atau yang menghilangkan fakta material apapun.
• Mereka harus menyiapkan dan menyajikan laporan dan informasi keuangan sesuai dengan hukum yang berlaku dan praktek yang berlaku umum dan pedoman.
• Mereka harus menghormati dan melindungi informasi rahasia yang mereka memiliki akses berdasarkan kantor mereka.
• Mereka harus sensitif dan responsif terhadap pertanyaan dari masyarakat dan media, dalam kerangka kebijakan pemerintah negara bagian atau lokal.
V. Integritas Profesional – Hubungan
petugas pembiayaan Pemerintah harus bertindak dengan kehormatan, integritas, dan kebajikan dalam semua hubungan profesional.
• Mereka harus menunjukkan kesetiaan dan kepercayaan dalam urusan dan kepentingan pemerintah yang mereka layani, dalam batas-batas Kode Etik ini.
• Mereka tidak akan sadar menjadi pihak atau membiarkan aktivitas ilegal atau tidak layak.
• Mereka harus menghormati hak, tanggung jawab, dan integritas dari rekan-rekan mereka dan pejabat publik lainnya dengan siapa mereka bekerja dan asosiasi.
• Mereka harus mengatur semua hal personil dalam lingkup kewenangan mereka sehingga keadilan dan ketidakberpihakan mengatur keputusan mereka.
• Mereka akan mempromosikan kesempatan kerja yang sama, dan dengan berbuat demikian, menentang diskriminasi, pelecehan, atau praktik yang tidak adil lainnya.
VI. Konflik Kepentingan
petugas pembiayaan Pemerintah harus secara aktif menghindari munculnya atau kenyataan benturan kepentingan.
• Mereka harus melaksanakan tugas mereka tanpa bantuan dan harus menahan diri dari terlibat dalam hal-hal di luar kepentingan keuangan atau pribadi yang tidak sesuai dengan kinerja tidak memihak dan tujuan tugas mereka.
• Mereka tidak akan, secara langsung atau tidak langsung, mencari atau menerima keuntungan pribadi yang akan mempengaruhi, atau tampaknya mempengaruhi, pelaksanaan tugas resmi mereka.
• Mereka tidak akan menggunakan milik umum atau sumber daya untuk keuntungan pribadi atau politik

sumber :

Kamis, 19 April 2012


Secara umum, pekerjaan di bidang teknologi informasi setidaknya terbagi dalam 3 kelompok sesuai bidangnya.

a. Kelompok pertama,
adalah mereka yang bergelut di dunia perangkat lunak (software), baik mereka yang merancang system operasi,database maupun system aplikasi.

Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
*Sistem analis, merupakan orang yang abertugas menganalisa system yang akan diimplementasikan, mulai dari menganalisa system yang ada, kelebihan dan kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain system yang akan dikembangkan.
* Programer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan system analis, yaitu membuat program ( baik aplikasi maupun system operasi ) sesuai system yang dianalisa sebelumnya.
* Web designer, merupakan orang yang melakukan kegiatan perencanaan, termasuk studi kelayakan, analisis dan desain terhadap suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.
* Web programmer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan web designer, yaitu membuat program berbasis web sesuai desain yang telah dirancang sebelumnya.

b. Kelompok kedua, adalah mereka yang bergelut di bidang perangkat keras (hardware).
Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :

* Technical engineer, sering juga disebut teknisi, yaitu orang yang berkecimpung dalam bidang teknik, baik mengenai pemeliharaan maupun perbaikan perangkat system computer.
* Networking engineer, adalah orang yang berkecimpung dalam bidang teknis jaringan computer dari maintenance sampai pada troubleshooting-nya.

c. Kelompok ketiga, adalah mereka yang berkecimpung dalam operasional system informasi.

Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan-pekerjaan seperti :
*EDP Operator, adalah orang yang bertugas mengoperasikan program-program yang berhubungan dengan electronic data processing dalam lingkungan sebuah perusahaan atau organisasi lainnya.
*System Administrator, merupakan orang yang bertugas melakukan administrasi terhadap system, memiliki kewenangan menggunakan hak akses terhadap system, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah system.
Jenis-jenis Profesi di Bidang IT beserta Job Desc-nya

1. Analyst Programmer
Seorang analis bertugas untuk merancang, membuat 'code' program, dan menguji program untuk mendukung perencanaan pengembangan sebuah sistem atau aplikasi.

2. Web Designer
Mengembangkan rancangan inovatif aplikasi web-based beserta isi dari aplikasi tersebut.

3. Systems Programmer/Softaware Engineer
Seseorang dengan posisi ini, harus terbiasa dengan pengembangan software 'life cyclces' dan memiliki keterampilan dalam mendesain suatu aplikasi, bahkan sistem. Tugasnya adalah menyiapkan program sesuai dengan spsifikasi, melakukan dokumentasi program, dan menguji program yang telah dibuat.

4. IT Executive
Seorang eksekutif IT bertanggung jawab untuk memelihara kecukupan, standard & kesiapan systems/infrastructure untuk memastikan pengoperasiannya dapat efektif & efisien. Selain itu
harus juga menerapkan prosedur IT & proses untuk memastikan data terproteksi secara maksimum.

5. IT Administrator
Tugasnya adalah menyediakan implementasi & administrasi yang meliputi Local Area Network (LAN), Wide Area Network (WAN) dan koneksi dial-up, firewall, Proxy serta pendukung teknisnya.

6. Network Administrator
Mengurusi & mengoperasi jaringan LAN maupun WAN, manajemen sistem serta dukungan terhadap perangkat kerasnya.

7. Database Administrator
Bertanggung jawab Untuk administrasi & pemeliharaan teknis yang menyangkut perusahaan dalam pembagian sistem database.

8. Systems Engineer
- Menyediakan rancangan sistem & konsultasi terhadap pelanggan.
- Memberikan respon terhadap permintaan technical queries serta dukungannya.
- Termasuk melakukan pelatihan teknis ke pelanggan & IT administrator.

9. Network Support Engineer
- Melaksanakan komunikasi & analisa sistem networking
- Mendisain perencanaan untuk integrasi. Mendukung jaringan pada internet, intranet & extranet.
- Menganalisa & ikut ambil bagian dalam pengembangan standardisasi keamanan & implementasi mengendalikan untuk keamanan LAN & WAN

10. IT Manager
- Mengatur kelancaran dari sistem IT.
- Troubleshooting & membantu organisasi dalam menangani permasalahan IT.
- Sesuai dengan pengembangan IT yang baru dalam bidang yang diperlukan.

Perbandingan dengan negara lain

Singapore
Pada model Singapore juga dilakukan pembagian berdasarkan tingkatan senioritas. Misal pada System development dibagi menjadi:
1. Programmer
2. Analyst/Programmer
3. Senior Analyst/Programmer
4. Principal Analyst/Programmer
5. System Analyst
6. Senior System Analyst
7. Principal System Analyst

Inggris
Model British Computer Society (BCS)
Untuk model BCS pekerjaan diklasifikasikan dalam tingkatan sebagai berikut :
Level 0 . Unskilled Entry
Level 1 . Standard Entry
Level 2 . Initially Trainded Practitioner
Level 3 . Trained Practitioner
Level 4 . Fully Skilled Practitioner
Level 5 . Experienced Practitioner/Manager
Level 6 . Specialist Practitioner/Manager
Level 7 . Senior Specialist/Manager
Level 8 . Principal Specialist/Experienced Manager
Level 9 . Senior Manager/Director 

- http://ellensafitri.wordpress.com/2011/05/08/jenis-jenis-profesi-it-di-indonesia-dan-perbandingannya-dengan-negara-lain/

Rabu, 18 April 2012

Kebutuhan Tenaga IT

• Kebutuhan terhadap tenaga IT di bidang industri software baik di luar negeri maupun di dalam negeri semakin meningkat,dijaman modern dan serba tekhnologi sekarang ini. Penggambaran terhadap kebutuhan kerja tenaga IT adalah sebagai berikut :
– Tenaga IT di luar negeri, untuk tahun 2015, diperkirakan 3,3 juta lapangan kerja.
– Sedangkan Tenaga IT domestik, berdasarkan proyeksi pertumbuhan industri pada tahun 2010 target produksi 8.195.33 US $, dengan asumsi produktifitas 25.000 perorang, dibutuhkan 327.813 orang.

  • Profesi Teknologi Informasi :
- Operator 
- Teknisi Komputer
- Trainer
- Peneliti
- Konsultan
- Project Mnager
- Programmer
- Grafik Designer
- Network Specialist
- Database Administrator
- Sistem Analis

TUGAS - TUGAS DARI PROFEI DI ATAS :

 OPERATOR : Menangani operasi sistem komputer
– Tugas-tugas, antara lain :
• Menghidupkan dan mematikan mesin
• Melakukan pemeliharaan sistem komputer
• Memasukkan data (Tugas biasanya bersifat reguler dan baku)

 TEKNISI KOMPUTER
  • Memiliki kemampuan yang spesifik, baik dalam bidang hardware maupun software.
  • Mampu menangani problem-problem yang bersifat spesifik
 TRAINER : Melatih ketrampilan dalam bekerja dengan komputer
  •  KONSULTAN
  •  Menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan TI
  •  Memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi
  •  Penguasaan masalah menjadi sangat penting
 PENELITI :
– Menemukan hal – hal baru di bidang TI
– Teori, konsep, atau aplikasi

 PROJECT MANAGER :
– Mengelola proyek pengembangan software
– Tugas: meyakinkan agar pengembangan software
• Dapat berjalan dengan lancar
• Menghasilkan produk seperti yang diharapkan
• Menggunakan dana dan sumber daya lain seperti yang telah dialokasikan

 PROGRAMER
– Kemampuan :
• Membuat program berdasarkan permintaan
• Menguji dan memperbaiki program
• Mengubah program agar sesuai dengan sistem
– Penguasaan bahasa pemrograman sangat ditekankan

GRAPHIC DESIGNER– Membuat desain grafis, baik itu web maupun animasi
– Perlu menguasai web design dan aplikasi berbasis web

NETWORK SPECIALIST
Kemampuan :
• Merancang dan mengimplementasikan jaringan komputer
• Mengelola jaringan komputer
Tugas :
• Mengontrol kegiatan pengolahan data jaringan
• Memastikan apakah sistem jaringan komputer berjalan
dengan semestinya
• Memastikan tingkat keamanan data sudah memenuhi syarat 

 DATABASE ADMINISTRATOR
– Mengelola basis data pada suatu organisasi
• Kebijakan tentang data
• Ketersediaan dan integritas data
• Standar kualitas data
– Ruang lingkup meliputi seluruh organisasi/ perusahaan

SISTEM ANALYST AND DESIGN
  •  Melakukan analisis terhadap sebuah sistem danmengidentifikasi kelebihan, kelemahan, dan problem yang ada
  • Membuat desain sistem berdasarkan analisis yang telah dibuat
  • Keahlian yang diperlukan
  • Memahami permasalahan secara cepat dan akurat
  • Berkomunikasi dengan pihak lain 

PENGHASILAN DARI BERBAGAI PROFESI IT

 Profesi TI Penghasilan
1. Operator  : 400.000 – 750.000 / bln
2. Teknisi Komputer : 700.000 – 1.000.000 / bln
3. Trainer : 1.000.000 – 1.750 000 / bln
4. Peneliti : 1,5 jt – 2,5 jt / bln
5. Konsultan : 2.5 jt – 4 jt / bln
6. Project Manager : 2 jt – 4 jt / bln
7. Programmer : 1 jt – 2 jt / bln
8. Graphic Designer : 3 jt – 5 jt / bln
9. Network Specialyst : 4 jt – 8 jt / bln
10.Database Administrator : 5 jt – 10 jt / bln
11.System Analyst : > 15 jt / system

  • Persyaratan :
Harus menguasai keahlian yang diperlukan pada masing-masing bidang
  • Tambahan
– Harus selalu mau belajar, karena bidang TI berkembang pesat
– Harus mau bekerjasama dengan orang dengan latar belakang bidang lain, karena penerapan TI tidak mungkin berdiri sendiri


sumber :
- http://behard.files.wordpress.com/2011/01/etika-dan-profesi.pdf
- http://eziekim.wordpress.com/2012/03/30/berbagai-profesi-di-bidang-it/




Jumat, 13 April 2012

PROPOSAL PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN INFORMASI DAN PENDAFTARAN SECARA ONLINE
DI RUMAH SAKIT MISI RANGKASBITUNG

Tujuan team Development membuat proposal ialah untuk menarik minat perusahan yang dituju dalam pengembangan sistemnya. Sehingga team Development harus membuat proposal tersebut menjadi menarik, dan dapat menyajikannya dengan sebaik mungkin. Berikut ini adalah beberapa alasan kuat agar project nya dapat diterima oleh perusahaan yang dituju :
Tuntutan pelayanan informasi dan pengelolahan informasi secara terintegrasi menjadi sangat penting di setiap lembaga, termasuk di suatu rumah sakit.
Pengolahan data secara tradisional menjadi tidak efektif karena semakain banyak data yang harus diolah dan tuntutan dalam kemudahan mengakses suatu data atau informasi yang dibutuhkan.
Tuntutan kemudahan dalam pelayanan informasi pada rumah sakit semakin meningkat, seperti kemudahan dalam mengakses informasi yang dibutuhkan oleh pasien dan kemudahan dalam berbagai tindakan lainnya seperti pendaftaran rawat jalan, cek up maupun konsultasi yang memerlukan pengolahan data lebih baik.
Pelayanan informasi secara online mulai diminati banyak pihak, karena dapat meningkatkan pelayanan informasi yang lebih baik di mana informasi dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja dan di mana saja tanpa terbatas ruang dan waktu.
  • Dilatar belakangi kasus diatas, diperlukan suatu sistem aplikasi yang mendukung kegiatan rumah sakit dalam penanganan data pasien yang bertujuan untuk mempermudah pengaksesan informasi dan mengefisiensikan waktu pada saat penanganan data pasien.
Pengolahan data secara modern mutlak diperlukan untuk memenuhi kebutuhan akan pengolahan data yang lebih baik dan kemudahan pengaksesan data yang lebih cepat. Hal ini sangat menguntungkan karena dapat menguruangi data rangkap dan memudahkan dalam pencarian data.
  
 Evaluasi Sistem Lama
Pelayanan untuk konsultasi atau berobat jalan dilakukan dengancara manual yaitu pertama-tama pasien datang ke rumah sakit dan mendaftarkan diri di poliklinik yang dituju, proses pendataannyapun masih manual, selanjutnya pasien menunggu giliran untuk konsultasi dengan dokter.
Sistem pengolahan data yang lama menggunakan cara manual juga, di mana pemrosesan data dilakukan dengan cara pembukuan manual kemudian data tersebut akan disimpan dalam bentuk arsip per periode bulan. Hal ini sangat tidak efektif dan menghabiskan banyak kertas karena data masih berupa fisik. Dari segi fisik keamanan data sangat rentan akan kerusakan karena hal-hal yang tidak terduga misalnya:kebocoran, kebakaran, dan pencurian. Dilihat dari sisii keamanan pengolahan data arsip manual ini sangat riskan akan pengaksesan data oleh orang yang tidak berwenang dan tidak bertanggung jawab.

  • Untuk melihat contoh proposal secara keseluruhan dapat diunduh di Link berikut ini
♥♥ Link Download Proposal : Klik Di Sini

Kamis, 12 April 2012


Kontrak (perjanjian) adalah suatu "peristiwa di mana seorang berjanji kepada orang lain atau di mana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal". (Subekti, 1983:1).
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum membuat draft kontrak kerja:
1. Para pihak yang menandatangani kontrak meliputi nama,jabatan dan alamat
2. Pokok pekerjaan yang diperjanjikan dengan uraian yang jelas mengenai jenis dan
jumlah barang / jasa yang diperjanjikan.
3. Hak dan kewajiban para pihak yang terikat didalam perjanjian
4. Nilai atau harga kontrak pekerjaan serta syarat - syarat pembayaran.
5. Pers.yaratan dan spesifikasi teknis yang jelas dan terinci
6. Tempat dan jangka waktu penyelesaian / penyerahan dengan disertai jadual waktu
penyelesaian / penyerahan yang pasti serta syarat-syarat penyerahannya.
7. Jaminan teknis/hasil pekerjaan yang dilaksanakan dan / atau ketentuan mengenai
kelaikan.
8. Ketentuan mengenai cidera janji dan sanksi dalam hal para pihak tidak memenuhi
kewajibannya
9. Ketentuan mengenai pemutusan kontrak secara sepihak
10. Ketentuan mengenai keadaan memaksa
11. Ketentuan mengenai kewajiban para pihak dalam hal terjadi kegagalan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
12. Ketentuan mengenai perlindungan tenaga kerja
13 Ketentuan mengenai bentuk dan tanggung jawab gangguan lingkungan
14. Ketentuan mengenai penyelesaian pekerjaan

Draft Kontrak Kerja untuk Proyek IT :
SURAT PERJANJIAN KERJA
Yang bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama : Ajeng Komalasari
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat & Tgl lahir : Bengkulu, 19 Januari 1989
Agama : Islam
Alamat : Jl. Cikijang III no. 9 Jakarta Utara
No.KTP : _____________________
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
Perusahaan : CV. ICC (It Central Computerindo)
Yang berkedudukan di : Jl.Raya Jakarta-Bogor Km.7. Tlp (021) 8765859
Jabatan : General Manager
Jenis Usaha : Perusahaan penyedia Produk dan Jasa IT
Selanjutnya dalam surat perjanjian ini disebut sebagai Pihak Pertama
2. Nama : Wanda
Jenis Kelamin Perempuan
Tempat & Tgl lahir : Jakarta, 17 Febuari 1991
Agama : Islam
Alamat : Jl. Plumpang Semper Jakarta Utara
No.KTP : ______________________
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama
Perusahaan : Universitas Gunadarma
Yang berkedudukan di : Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Depok 16424, Telp (021) 78881112 ext 403
Jabatan : Manager Divisi IT
Jenis Usaha : Perguruan TInggi
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, selanjutnya disebut sebagai Pihak Kedua
Kedua belah pihak sepakat untuk membuat perjanjian kerja dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:
Pasal 1
Pihak Pertama bermaksud mengadakan kerjasama dalam bidang dengan Pihak Kedua. Dan pihak Kedua dengan ini menyatakan bersedian menerima kerjasama yang ditawarkan Pihak Pertama
Pasal 2
Adapun pengadaan barang dan jasa yang diperlukan oleh keduabelah pihak berupa pengadaan sistem Keamanan Kampus dan Pembatasan Hak akses Wilayah akan menjadi tanggung jawab Pihak Pertama untuk menyediakan dan Pihak Kedua sebagai penyedia pendanaan.
Pasal 3
Masa Kerjasama antara Pihak Pertama dan Pihak Kedua adalah selama 4 Bulan terhitung sejak ditandatangai perjanjian ini.
Pasal 4
Adapun tanggung jawab maupun tugas pokok Pihak Pertama adalah sebagai berikut :
  1. Membuat Sistem Keamanan menggunakan CCTV serta monitoring kepada pihak Kedua pada beberapa titik yang telah disepakati pada proposal.
  2. Membuat Pembatasan Hak askses ke ruangan tertentu melalui sistem sidik jari kepada Pihak Kedua.
  3. Mengadakan Training dan sosialisasi kepada Karyawan Pihak Kedua mengenai sistem baru yang telah disebut pada poin 1 dan 2.
Dan tanggung jawab dan tugas pokok Pihak Kedua adalah sebagai berikut :
  1. Memenuhi kewajiban untuk membayar jasa pembuatan serta pemasangan alat.
  2. Memenuhi kewajiban untuk membayar pengadaan alat yang dibutuhkan untuk pemasangan sistem.
Pasal 5
Apabila Pihak Pertama ataupun Pihak Kedua mengakhiri perjanjian kerja untuk waktu tertentu sebelum waktunya berakhir, maka pihak yang mengakhiri perjanjian kerja tersebut wajib membayar ganti rugi kepada pihak lainnya sebesar sisa upah pekerja sampai waktu atau pekerjaan seharusnya selesai, kecuali apabila putusnya hubungan kerja karena alasan memaksa/kesalahan berat pekerja.
Pasal 6
Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian kerja ini, berlaku ketentuan isi KKB dan/atau peraturan perusahaan (jika perusahaan belum memiliki KKB atau peraturan perusahaan, perjanjian kerja ini dibuat lebih rinci lagi dengan mengacu pada pedoman pembuatan peraturan perusahaan)
Pasal 7
Pihak Petama dan Pihak Kedua memiliki kewajiban untuk mematuhi segala peraturan dalam perjanjian ini. Segala perselisihan yang timbul akibat perjanjian kerja ini akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat, dan apabila tidak dapat diselesaikan para pihak akan menyelesaikannya melalui Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tarakan.
Demikian Surat Perjanjian Kerja ini dibuat, setelah para pihak membaca dan memahami isinya kemudian dengan sukarela tanpa paksaan atau tekanan dari siapapun bersama-sama menandatanganinya diatas kertas bermaterai yang berlaku.
Depok,
Tanggal 14 April 2011
Pihak Pertama Pihak Kedua

Ajeng Komalasari Wanda


  •        http://veragustin.blogspot.com/2011/05/hal-hal-yang-harus-diperhatikan-sebelum.html           

;;

By :
Free Blog Templates