Selasa, 28 Agustus 2012

Dalam pembelajaran mengenai jaringan, selayaknya untuk mengetahui dan mempelajari cara kerja Open System Interconnection atau OSI layer dari ketujuh bagiannya. Lembaga yang mempublikasikan OSI layer adalah International Organization For Standardization (ISO), yang diperkenalkan pada tahun 1984. Perlu kita  pahami juga, bahwa OSI bukanlah sebuah protokol. Protokol adalah sekumpulan aturan yang digunakan pada komunikasi data. 

Seperti pendapat yang dilontarkan oleh Linus Torvalds, koordinator proyek kernel linux, pada sebuah e-mail (29 September 2005) tentang OSI, sebagai berikut :
" We still alk about the seven layers model, besause it's a convenient model for discussion, but that has absulately zero to do with any real-life software engineering. In other words, it's a way to talk about things, not to implement them. And that's important. Specs are a basis for talking about things. But they are not a basis for implementing software."

Model OSI terdiri dari layer-layer atau lapisan-lapisan berjumlah 7 buah. Ketujuh layer tersebut yaitu;
1. Physical
2. Data-Link
3. Network
4. Transport
5. Session
6. Presentation
7. Application
 
==>> POINT dari penulisan ini adalah, cara mudah menghapal 7 OSI layer :
Caranya adalah dengan cara menggunakan akronim huruf pertama dari masing-masing layer, misal

All - People - Seem - To - Need - Data - Processing

atau
Anak - Pak - Soleh - Tidak - Nakal - Dan - Pintar

*yakin deh, pasti kalian lebih mudah untuk mengingatnya dengan cepat. Mungkin bisa juga dijadikan sebuah senandung lirik agar tambah menyenangkan dalam mengingatnya. hahaha :-)


Beberapa keuntungan atau alasan, mengapa OSI layer dibuat berlapis-lapis, diantaranya;
  • Memudahkan siapa saja (khususnya pemula) untuk memahami cara kerja jaringan komputer secara menyeluruh.
  • Memecah persoalan komunikasi data yang rumit menjadi bagian-bagian kecil yang lebih sederhana. Sehingga lebih memudahkan proses trouble shooting.
  • Memungkinkan vendor atau pakar network mendesign dan mengembangkan hardware / software yang sesuai dengan fungsi layer tertentu (modular).
  • Menyediakan standar interface bagi pengembangan perangkat yang melibatkan multivendor.
  • Adanya abstraksi layer memudahkan pengembangan teknologi masa depan yang terkait dengan layer tertentu.
Jika dilihat secara fungsional, ketujuh layer ini dapat dibagi 2 bagian, yaitu;
  • Layer 5 sampai 7, dikelompokkan sebagai application layers atau upper layers. Segala sesuatunya berkaitan dengan user interface, data formatting, dan communication sessions ditangani oleh layer ini. Upper layers banyak diimplementasikan dalam bentuk software (aplikasi).
  • Layer 1 sampai 4, dikelompokan sebagai data flow layers atau lower layers. Bagaimana data mengalir pada network ditangani oleh layer ini. Lower layers dapat diimplementasikan dalam bentuk hardware maupun software. 
 ==>> Fungsi- fungsi dari masing-masing layer ialah;
  1. Application : Menyediakan servis bagi berbagai aplikasi network.
  2. Presentastion : Mengatur konversi dan translasi berbagai format data, seperti kompresi data dan enkripsi data.
  3. Session : Mengatur sesi yang meliputi esthablishing (memulai sesi), maintaining (mempertahankan sesi), dan terminating (mengakhiri sesi) antas entitas yang dimiliki oleh presentation layer.
  4. Transport : Menyediakan end-to-end communication protocol. Layer ini bertanggung jawab terhadap "keselamatan data" dan "segmentasi data", seperti; mengatur flow control (kendali aliran data), error detection ( deteksi error), dan correction (koreksi), data sequencing (urutan data), dan size of the packet ( ukuran paket).
  5. Network : Menentukan rute yang dilalui oleh data. Layer ini menyediakan logical addressing (pengalamatan logika) dan path determination (penentuan rute tujuan)
  6. Data link : menentukan pengalamatan fisik (hardware address), error notification ( pendekatan error), frame flow control (kendalialiran frame), dan topologi nertwork. Ada dua sublayer pada data link, yaitu : Logical Link Control (LLC) untuk mengatur komunikasi seperti error notification dan flow control. yang kedua, Media Acces Control (MAC) untuk mengatur pengalamatan fisik yang digunakan dalam proses komunikasi antar-adapter.
  7. Physical : Layer ini menentukan masalah kelistrikan/gelombang/medan dan berbagai prosedur/fungsi yang berkaitan dengan link fisik, seperti besar tegangan/arus listrik, panjang maksimal media transmisi, pergantian fasa, jenis kabel dan konektor.
Demikianlah sedikit dari penjelasan yang telah saya uraikan, diharapkan semua yang sudah saya jelaskan disini dapat membantu para pembaca dan bermanfaat dalam pembelajaran di bidang jaringan komputer.



 

;;

By :
Free Blog Templates