Rabu, 06 Januari 2010
“Manajemen strategik adalah suatu seni dan ilmu dari pembuatan (formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating0 keputusan-keputusan strategis antar fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan masa datang.”
Dari definisi tersebut terdapat dua hal penting yang dapat disimpulkan, yaitu:
1. Manajemen Strategik terdiri atas tiga proses:
a. Pembuatan Strategi, yang meliputi pengembnagan misi dan tujuan jangka panjang, mengidentifiksikan peluang dan ancaman dari luar serta kekuatan dan kelemahan organisasi, pengembangan alternatif-alternatif strategi dan penentuan strategi yang sesuai untuk diadopsi.
b. Penerapan strategi meliputi penentuan sasaran-sasaran operasional tahunan, kebijakan organisasi, memotovasi anggota dan mengalokasikan sumber-sumber daya agar strategi yang telah ditetapkan dapat diimplementasikan.
c. Evaluasi/Kontrol strategi, mencakup usaha-usaha untuk memonitor seluruh hasil-hasil dari pembuatan dan penerapan strategi, termasuk mengukur kinerja individu dan organisasi serta mengambil langkah-langkah perbaikan jika diperlukan.
2. Manajemen Strategik memfokuskan pada penyatuan/penggabungan aspek-aspek pemasaran, riset dan pengembangan, keuangan/akuntansi, operasional/produksi dari sebuah organisasi.
Strategik selalu “memberikan sebuah keuntungan”, sehingga apabila proses manajemen yang dilakukan oleh organisasi gagal menciptakan keuntungan bagi organisasi tersebut maka dapat dikatakan proses manajemen tersebut bukan manajemen strategik.
MANFAAT MANAJEMEN STRATEGIK
Dengan menggunakan manajemen strategik sebagai suatu kerangka kerja (frame work) untuk menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam organisasi terutama berkaitan dengan persaingan, maka peran manajer diajak untuk berpikir lebih kreatif atau berpikir secara strategik.
Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan Mempertimbangkan lebih banyak alternatif yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu hasil yang menguntungkan.
Ada bebarapa manfaat yang diperoleh organisasi jika mereka menerapkan manajemen strategik, yaitu:
1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju.
2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi.
3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif
4. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan yang semakin beresiko.
5. Aktifitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan untuk mencegah munculnya masalah di masa datang.
6. Keterlibatan anggota organisasi dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya.
7. Aktifitas yang tumpang tindih akan dikurangi
8. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.
Senin, 04 Januari 2010
Strategi memiliki kaitan yang erat dengan konsep perencanaan
dan pengambilan keputusan, sehingga strategi berkembang menjadi
manajemen strategi. Pengertian manajemen sendiri adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan
terhadap upaya-upaya yang dilakukan anggota organisasi dan
penggunaan segala macam sumber daya organisasi untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan organisasi. (James A.F. Stoner, 1992:8)
Husein Umar (1996:86) menyatakan bahwa manajemen strategik
adalah suatu seni dan ilmu dalam hal pembuatan (formulating) penerapan
(implementing), dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan strategis
antar fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuannya
di masa datang. Menurut Pearce and Robinson (1997:20), manajemen
strategi bisa diartikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang
menghasilkan formulasi dan implementasi rencana yang dirancang untuk
mencapai sasaran-sasaran perusahan. Glueck & Jauch (1991:6)
menyebutkan bahwa manajemen strategi adalah arus keputusan dan
tindakan yang mengarah pada perkembangan suatu strategi atau
strategi-strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran
perusahaan.
Pengertian manajemen strategi yang lebih rinci dinyatakan oleh
Mulyadi (2001:40); .Manajemen strategi adalah suatu proses yang
digunakan oleh manajer dan karyawan untuk merumuskan dan
mengimplementasikan strategi dalam penyediaan costumer value terbaik
untuk mewujudkan visi organisasi. Dari definisi tersebut terdapat empat
(4) frasa penting berikut ini:
1. Manajemen strategi merupakan suatu proses
2. Proses digunakan untuk merumuskan dan mengimplementasikan
strategi.
3. Strategi digunakan untuk menyediakan costumer value terbaik
guna mewujudkan visi organisasi.
4. Manajer dan karyawan adalah pelaku manajemen strategi.
Sementara itu proses manajemen strategi menurut Pearce dan
Robinson (1997:20), mengandung sembilan tugas penting yaitu :
1. Merumuskan misi perusahaan, meliputi rumusan umum tentang
maksud keberadaan (purpose), filosofi (phylosophy), dan tujuan
(goal).
2. Mengembangkan profil perusahaan yang mencerminkan kondisi
intern dan kapabilitasnya.
3. Menilai lingkungan ekstern perusahaan, meliputi baik pesaing
maupun faktor-faktor kontekstual umum.
4. Menganalisis opsi perusahaan dengan mencocokkan sumber
dayanya dengan lingkungan ekstern.
5. Mengidentifikasi opsi yang paling dikehendaki dengan
mengevaluasi setiap opsi yang ada berdasarkan misi perusahaan.
6. Memilih seperangkat sasaran jangka panjang dan strategi umum
(grand strategy) yang akan mencapai pilihan yang paling
dikehendaki.
7. Mengembangkan sasaran tahunan dan strategi jangka pendek
yang sesuai dengan sasaran jangka panjang dan strategi umum
yang dipilih.
8. Mengimplementasikan pilihan strategik dengan mengalokasikan
sumber daya anggaran yang menekankan pada kesesuaian antara
tugas, SDM, Struktur, teknologi, dan sistem imbalan.
9. Mengevaluasi keberhasilan proses strategik sebagai masukan
bagi pengambilan keputusan yang akan datang.
Dengan beberapa model manajemen strategi di atas, maka dapat
diketahui bahwa manajemen strategi merupakan suatu proses yang
saling terkait antara satu dengan yang lain. Dengan menggunakan suatu
sistem manajemen strategi yang dilakukan secara bertahap, maka akan
menghasilkan suatu rumusan strategi, pelaksanaan, dan pengawasan
terhadap pelaksanaan strategi yang tersistem.
sumber : google
Fungsi Manajemen & Manajemen Strategis
0 comments Posted by Rhuru-Taka Shop at 1/04/2010 08:24:00 PM
Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat,yaitu :
1. Fungsi Perencanaan / Planning
Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
2. Fungsi Pengorganisasian / Organizing
Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.
3. Fungsi Pengarahan / Directing / Leading
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan sebagainya.
4. Fungsi Pengendalian / Controling
Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.
Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan suatu perusahaan mencapai sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan organisasi.
Manajemen strategis merupakan aktivitas tertinggi dari manajemen, Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi.
sumber : wikipedia.org