Senin, 04 Januari 2010

Strategi memiliki kaitan yang erat dengan konsep perencanaan

dan pengambilan keputusan, sehingga strategi berkembang menjadi

manajemen strategi. Pengertian manajemen sendiri adalah proses

perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan

terhadap upaya-upaya yang dilakukan anggota organisasi dan

penggunaan segala macam sumber daya organisasi untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan organisasi. (James A.F. Stoner, 1992:8)

Husein Umar (1996:86) menyatakan bahwa manajemen strategik

adalah suatu seni dan ilmu dalam hal pembuatan (formulating) penerapan

(implementing), dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan strategis

antar fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuannya

di masa datang. Menurut Pearce and Robinson (1997:20), manajemen

strategi bisa diartikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang

menghasilkan formulasi dan implementasi rencana yang dirancang untuk

mencapai sasaran-sasaran perusahan. Glueck & Jauch (1991:6)

menyebutkan bahwa manajemen strategi adalah arus keputusan dan

tindakan yang mengarah pada perkembangan suatu strategi atau

strategi-strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran

perusahaan.

Pengertian manajemen strategi yang lebih rinci dinyatakan oleh

Mulyadi (2001:40); .Manajemen strategi adalah suatu proses yang

digunakan oleh manajer dan karyawan untuk merumuskan dan

mengimplementasikan strategi dalam penyediaan costumer value terbaik

untuk mewujudkan visi organisasi. Dari definisi tersebut terdapat empat

(4) frasa penting berikut ini:

1. Manajemen strategi merupakan suatu proses

2. Proses digunakan untuk merumuskan dan mengimplementasikan

strategi.

3. Strategi digunakan untuk menyediakan costumer value terbaik

guna mewujudkan visi organisasi.

4. Manajer dan karyawan adalah pelaku manajemen strategi.

Sementara itu proses manajemen strategi menurut Pearce dan

Robinson (1997:20), mengandung sembilan tugas penting yaitu :

1. Merumuskan misi perusahaan, meliputi rumusan umum tentang

maksud keberadaan (purpose), filosofi (phylosophy), dan tujuan

(goal).

2. Mengembangkan profil perusahaan yang mencerminkan kondisi

intern dan kapabilitasnya.

3. Menilai lingkungan ekstern perusahaan, meliputi baik pesaing

maupun faktor-faktor kontekstual umum.

4. Menganalisis opsi perusahaan dengan mencocokkan sumber

dayanya dengan lingkungan ekstern.

5. Mengidentifikasi opsi yang paling dikehendaki dengan

mengevaluasi setiap opsi yang ada berdasarkan misi perusahaan.

6. Memilih seperangkat sasaran jangka panjang dan strategi umum

(grand strategy) yang akan mencapai pilihan yang paling

dikehendaki.

7. Mengembangkan sasaran tahunan dan strategi jangka pendek

yang sesuai dengan sasaran jangka panjang dan strategi umum

yang dipilih.

8. Mengimplementasikan pilihan strategik dengan mengalokasikan

sumber daya anggaran yang menekankan pada kesesuaian antara

tugas, SDM, Struktur, teknologi, dan sistem imbalan.

9. Mengevaluasi keberhasilan proses strategik sebagai masukan

bagi pengambilan keputusan yang akan datang.

Dengan beberapa model manajemen strategi di atas, maka dapat

diketahui bahwa manajemen strategi merupakan suatu proses yang

saling terkait antara satu dengan yang lain. Dengan menggunakan suatu

sistem manajemen strategi yang dilakukan secara bertahap, maka akan

menghasilkan suatu rumusan strategi, pelaksanaan, dan pengawasan

terhadap pelaksanaan strategi yang tersistem.

sumber : google

0 Comments:

Post a Comment



By :
Free Blog Templates