Minggu, 29 November 2009
PEMICU dan AKIBAT yang LAHIR DARI KONFLIK DALAM ORGANISASI
2 comments Posted by Rhuru-Taka Shop at 11/29/2009 04:22:00 PMDalam interaksi dan interelasi sosial antar individu atau antar kelompok, konflik sebenarnya merupakan hal alamiah. Dahulu konflik dianggap sebagai gejala atau fenomena yang tidak wajar dan berakibat negatif, tetapi sekarang konflik dianggap sebagai gejala yang wajar yang dapat berakibat negatif maupun positif tergantung bagaimana cara mengatasinya.
Seorang pemimpin atau manejer tidak hanya harus mengatasi atau menangani suatu konflik yang terjadi.tetapi juga harus mengelola atau memenage konflik yang membahayakan untuk dihindari atau di munimalisasikan.
Pemicu konflik
1. Ditimbulkan oleh atasan, terutama karena gaya kepemimpinannya.
2. Personil yang mempertahankan peraturan-peraturan secara kaku.
3. Timbul karena ciri-ciri kepriba-dian individual, antara lain sikap egoistis, temperamental, sikap fanatik, dan sikap otoriter.
4. Persaingan dalam menggunakan sumberdaya.
Apabila sumberdaya baik berupa uang, material, atau sarana lainnya terbatas atau dibatasi, maka dapat timbul persaingan dalam penggunaannya.
5. Perbedaan tujuan antar unit-unit organisasi.
Tiap-tiap unit dalam organisasi mempunyai spesialisasi dalam fungsi, tugas, dan bidangnya.
6. Interdependensi tugas.
Konflik terjadi karena adanya saling ketergantungan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.
7. Perbedaan nilai dan persepsi.
Suatu kelompok tertentu mempunyai persepsi yang negatif, karena merasa mendapat perlakuan yang tidak “adil”.
8. Kekaburan yurisdiksional. Konflik terjadi karena batas-batas aturan tidak jelas, yaitu adanya tanggung jawab yang tumpang tindih.
9. Hambatan komunikasi. Hambatan komunikasi, baik dalam perencanaan, pengawasan, koordinasi bahkan kepemimpinan dapat menimbulkan konflik antar unit/ departemen.
10. Masalah “status”.
Akibat dari Konflik
Konflik akan mngakibatkan dampak yang berupa negative dan positive, seperti di bawah ini :
Akibat negatif
• Menghambat komunikasi.
• Mengganggu kohesi (keeratan hubungan).
• Mengganggu kerjasama atau “team work”.
• Mengganggu proses produksi, bahkan dapat menurunkan produksi.
• Menumbuhkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan.
• Individu atau personil menga-lami tekanan (stress), mengganggu konsentrasi, menimbulkan kecemasan, mangkir, menarik diri, frustrasi, dan apatisme.
Akibat Positif :
• Membuat organisasi tetap hidup dan harmonis.
• Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan.
• Melakukan adaptasi, sehingga dapat terjadi perubahan dan per-baikan dalam sistem dan prosedur, mekanisme, program, bahkan tujuan organisasi.
• Memunculkan keputusan-keputusan yang bersifat inovatif.
• Memunculkan persepsi yang lebih kritis terhadap perbedaan pendapat.
Cara Penyelesaian dari Konflik
Melakukan pendekatan di antara kedua pihak yang bersangkutan, lalu melakukan bertukar fikiran untuk melahirkan ideologi yang bisa diterima kedua pihak, dengan kejujuran dan transparansi dalam pertukaran informasi,fakta , dan perasaan yang di rasakan. Agar menimbulkan saling kepercayaan untuk berbagi rasa.
Apabila masih tidak bisa di satukan, dilakukan cara penarikan diri dalam pihak yang bersangkutan, karena memungkinkan masih adanya ketergantungan satu sama lain.
Konflik adalah hal yang mendasar dalam kiehidupan masyarakat, dan organisasi. Sudah pastinya kita sering menemui konflik dari yang kecil maupun yang besar. Tetapi konflik yang terjadi akan membawa perubahan, karena di dalamnya ada variable yang bergerak secara dinamis. Oleh karena itu konflik dalam organisasi akan membawa dampak untuk membangun kekuatan kinerja staff.
Pengertian Konflik
Konflik dalam organisasi, menurut Minnery (1985) merupakan interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan. Konflik dalam organisasi, sering terjadi tidak simetris, terjadi hanya satu pihak yang sadar dan memberikan respon terhadap konflik tersebut. Atau, satu pihak mempersepsikan adanya pihak lain yang telah atau akan menyerang secara negatif (Robbins, 1993).
Penyebab konflik
Penyebab konflik yang terjadi dalam organisasi dikarenakan adanya perbedaan tujuan antar pihak, dan karena kurangnya kerjasama dan akhirnya dapat memicu persaingan antar pihak-pihak yang berkepentingan. Yang pada akhirnya secara sadar pihak-pihak tersebut akan membentuk kekuatan untuk menghadapi konflik tersebut.
Cara Untuk Menangani Konflik.
Konflik tidak bisa dihindari maupun di acuhkan, tetapi konflik harus dihadapi dan di tangani untuk mencapai penyatuan antar pihak yang berselisih, dengan cara memaksa kedua pihak untuk membahas dan menyelaraskan perbedaan yang terjadi diantara kedua pihak, sehingga bisa menghasilkan tujuan bisa diterima kedua pihak dan menyelesaikan kesalahpahaman yang ada.
Konflik harus dilihat dari dua aspek yaitu aspek struktural dan aspek psikokultural. Dari aspek struktural, konflik dipandang sebagai kepentingan. Dari aspek psikokultural, konflik dipandang ndang sebagai proses psikologi dan budaya dari pihak yang terlibat. Stretegi mengatisi konflik dalam organisasi,
menurut Ross (1993) melalui Self-help strategy.
Minggu, 22 November 2009
by: rhuru
Ku mohon...
sekali lagi...
ku memohon pada mu kasih..
Jangan kau pergi..
Jangan kau lepaskan pelukanmu dariku..
Walau ku tahu kau pergi tuk sementara..
Tapi ku tak sabar menunggu..
Dan menunggu kedatangan mu kembali..
Ku mungkin kan lalui waktu tanpa dirimu yg ku sayang..
Ku kan merindukan mu..
Ku kan jalan beriringan dengan kenangan-kenangan indah yg telah kita buat dalam waktu singkat ini..
Ku harap kau pergi meninggalkanku dengan sebuah senyuman..
Agar matahari siang mengantarkanmu dengan riang...
Dan ku kan selalu menunggu...
Ku kan selalu sabar menunggu...
Hingga kau datang kembali kepelukanku...
Ku kan selalu setia menunggu mu...
Hari ini ku memandang diriku yang sedang dilanda kesedihan...
Karna orang yang ku cintai akan pergi dari hadapanku...
Ku tak bisa menahan..
Air mata ini jatuh tak tertahankan lagi..
Ku tak sanggup tuk mengucapkan salam perpisahan...
Walau sangat mengganjal di hati ini...
Tapi ku tak bisa menahanmu...
Ku berharap kau tidak menghapus ingatanmu tentang diriku...
Tentang cinta kita berdua..
Yang telah kita lalui bersama di sini...
Ku berharap walau kau jauh..
Kau masih tetap menyayangiku..
Dan mencintaiku sepenuh hatimu hanya milik ku...
Jangan kau berpaling ke lain hati..
Jika nanti ku tak di samping mu...
Karna kau harus tahu bahwa diriku selalu ada di hatimu...
Walau kita terpisah karna jarak dan waktu..
Dan dirimu akan selalu ada di hatiku untuk selamanya..
Hingga nanti kita dipertemukan kembali oleh waktu...
Labels: Puisi, uneg-uneg hati
Kamis, 19 November 2009
Komunikasi berasal dari kata “Communicare” (bahasa latin) yang artinya memberitahukan. Sedangkan menurut bahasa inggris disebut Communication yang artinya pertukaran informasi konsep, ide, perasaan antara dua atau lebih.
Komunikasi dapat dibagi menjadi :
- Komunikasi satu arah
Yaitu komunikasi yang tidak memberi kesempatan pada pendengar untuk memberikan tanggapan/sanggahan.
Contoh : siaran radio, tv, Koran
- Komunikasi dua arah
Yaitu komunikasi yang memberikan kesempatan pada pendengar untuk memberikan tanggapan/sanggahan
Contoh nya : pertemuan musyawarah, diskusi
Macam-macam komunikasi
Komunikasi yg dipergunakan ada tiga macam :
1. Komunikasi tertulis
Komunikasi tertulis adalah komunikasi menggunakan lambing, huruf, misalnya jika akan menyampaikan pesan melalui
Kelebihan komunikasi secara tertulis :
1. Dapat disebarkan seluas-luasnya
2. Dapat lebih tegas dan jelas
3. Mempunyai daya tahan yg lama
Kelemahan komunikasi secara tertulis :
1. Tidak ada penjelasan lebih lanjut selain tertulis
2. Tidak semua hal yg dikomunikasikan secara tertulis
3. Penerima komunikasi tidak jelas menerima pesan yg dimaksud
2. Komunikasi lisan
Komunikasi lisan adalah komunikasi berbentuk pembicaraan langsung, seperti diskusi, ceramah, dsb .
Kelebihan komunikasi secara lisan :
1. Dapat menimbulkan komunikasi timbale balik secara langsung
2. Dapat memberi penjelasan secara rinci
3. Dapat menimbulkan partisipasi secara langsung
Kelemahan komunikasi secara lisan :
1. Memerlukan penyesuaian di dalam berkomunikasi
2. Memerlukan penjelasan lebih terperinci
3. Tidak dapat di pakai sebagai dokumentasi tertulis
Unsur-unsur komunikasi
- Komunikator, adalah seorang yg menyampaikan pesan atau informasi
- Komunikan, adalah seseorang yg menerima pesan atau informasi
- Pesan, adalah berita yg mengandung arti
- Media, saluran/sarang yg menunjang pesan bila komunikan jauh tempatnya/banyak jumlahnya
- Efek/feedback, adalah pengaruh dari adanya pesan
Syarat-syarat berkomunikasi
- Pesan yg disampaikan hendaknya dapat membangkitkan keinginan pribadi pihak sasaran dan menyarankan beberapa cara untuk memperolehnya.
- Pesan yg disampaikan harus di rancang terlebih dahulu dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian sasaran yg dimaksud.
- Pesan yg disampaikan harus menggunakan tanda-tanda yg disesuaikan dengan pengalaman yg sama antara yg member pesan dan orang yg menerima pesan, sehingga sama-sama mengerti.
- Pesan yg disampaikan hendaknya mewujudkan dan menunujukan suatu jalan untuk memperoleh keinginan yg layak.
Menurut Communicative Skill (Air University USA), komunikasi adalah suatu proses yg mempunyai tiga komponen, yaitu :
a. Komunicator, adalah seseorang yg memindahkan arti
b. Simbol, adalah untuk memindahkan arti
c. Penerima, adalah seseorang yg menerima symbol dan menterjemahkan arti
Hambatan-hambatan dalam komunikasi
o Kurangnya pengetahuan
o Berbeda latar belakang pendidikan antara komunikator dengan komunikan
o Tidak/kurang mendalami teknologi komunikasi
o Adanya penafsiran bahasa yg salah/berbeda
o Jarak antara komunikator dengan komunikan
o Melakukan komunikasi yg panjang dan bertele-tele
o Pengaruh panca indra
o Kurang/tidak saling mengenal tradisi masing-masing
Sumber-sumber :
- http://liputanskul.blogspot.com/2009/07/komunikasi-dua-arah.html
- id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi
- http://ziakhalidah.blogspot.com
Kamis, 05 November 2009
TAEKWONDO KU SAYANG, TAEKWONDO KU MALANG
0 comments Posted by Rhuru-Taka Shop at 11/05/2009 07:05:00 PM- Perbaikan dalam system yang ada dalam manajemen organisasi itu.
- Adanya pembaruan dalam kepengurusan.
- Menerima masukan-masukan dari anggota, dalam hal apa saja.